

Tiga negara, Dongliang, Xichuan, dan Beiqin terus berperang. Kong Liang, pejabat penting dari Xichuan, sakit parah di Bukit Panlong dan kebetulan bertemu dengan Lin Yi, pemuda dari Negara Yan, yang datang dengan melakukan perjalanan waktu dan membawa perlengkapan militer modern. Setelah menyelamatkan Kong Liang secara ajaib, Lin Yi bersumpah untuk membantu Xichuan, menggunakan kecerdasan tingkat tinggi dan bahan-bahan modern untuk membantu perang menyatukan dunia. Dia mendapatkan dukungan dari para jenderal lama dan baru, juga secara bertahap jatuh cinta pada putri Guan Fei, Guan Yinzhu, dan sepakat untuk menikah pada hari kemenangan. Namun, Xichuan memiliki masalah internal dari para keluarga bangsawan dan masalah eksternal berupa perang dengan Beiqin dan Dongliang. Dengan semua masalah itu, situasi menjadi semakin parah. Lin Yi mengatasi krisis dengan kecerdasannya, menstabilkan situasi internal, memecah aliansi musuh, dan akhirnya membantu Xichuan meratakan Dongliang dan Beiqin, serta menyatukan dunia. Dia yang berkontribusi besar diangkat menjadi perdana menteri dan akhirnya menikah dengan Guan Yinzhu. Pertempuran ini bukan hanya tentang menaklukkan dunia, juga tentang kegigihan dan cinta. Legenda Lin Yi akhirnya menjadi abadi.

Zalilah Aella adalah seekor anjing gila yang setia sampai mati kepada Kaisar yang kini lumpuh, Aldi Sakya. Pada hari penobatan Kaisar, dia membantai banyak orang hingga darah menggenangi aula istana. Namun, pada hari itu juga, Aldi Sakya mengakhiri hidupnya sendiri dalam pelukan Zalilah Aella. Didera kesedihan yang mendalam, Zalilah Aella pun kehilangan kesadaran—dan saat dia tersadar kembali, dia telah kembali ke masa lalu. Kini, dia berada di saat Aldi Sakya masih berusia delapan belas tahun, masih seorang pangeran kesembilan yang ceria dan bercahaya, dengan kedua kakinya masih utuh. Di kehidupan ini, Zalilah Aella membawa serta ingatan dari masa lalunya. Dari seorang pengemis kecil, dia menyusup ke istana dan melangkah satu demi satu hingga bisa berdiri di sisi Pangeran Kesembilan. Kali ini, dia akan lebih dulu menghabisi semua iblis yang pernah menyeretnya ke jurang keputusasaan. Dulu, nama asli Zalilah Aella adalah Zalilah Aella yang berarti ""Musim Dingin yang Hina"". Keluarganya melarikan diri ke ibu kota untuk menghindari bencana, namun di tengah perjalanan, kedua orang tuanya jatuh sakit dan meninggal dunia. Tinggallah dia seorang diri, mengemis di jalanan demi bertahan hidup. Tak disangka, saat meminta sedekah, dia tanpa sengaja menyentuh ujung lengan baju Anisa Wongso. Karena kesalahan kecil itu, dia dipukuli hingga hampir mati oleh para pelayan. Demi bertahan hidup, Zalilah Aella harus berebut sepotong roti berjamur dengan sesama pengemis dan terus mengalami penghinaan. Di saat itulah, Aldi Sakya yang kebetulan lewat menolongnya. Untuk membalas budi dan demi tetap hidup, Zalilah Aella bersedia menjadi anjing setianya. Aldi Sakya-lah yang kemudian mengganti namanya menjadi Siska Aella. Namun, di kemudian hari, Zallilah baru mengetahui bahwa Aldi Sakya, pria muda yang terjebak sebagai gigolo di rumah bordil, sebenarnya adalah Pangeran Kesembilan yang telah lama menghilang. Karena ulah Perdana Menteri yang bersekongkol dengan Putra Mahkota, seorang pan